
Swaramediakaltim.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus melanjutkan Safari Ramadan di wilayah Kota Samarinda. Bertempat di Masjid Raya Darussalam Samarinda, Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur H Seno Aji, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni beserta asisten, staf ahli dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim melaksanakan salat subuh berjamaah.
Giat ini merupakan inisiasi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim dalam menggalakkan Gerakan Salat Subuh Berjamaah di Benua Etam, yang juga diikuti pelajar SMA/SMK di wilayah Kota Samarinda.
“Tepat dua minggu setelah dilantik. Kami berdua secara maraton melakukan verifikasi, validasi dan efisiensi anggaran, Supaya program yang dijanjikan saat kami kampanye bisa dilaksanakan. Untuk pendidikan dan kesehatan gratis, aturan dan landasan hukum sudah dibuat dan akan ditandatangani oleh gubernur dalam waktu dekat,” ungkap Wakil Gubernur Seno Aji yang didaulat menyampaikan sambutan seusai pelaksanaan salat subuh berjamaah.
Dijelaskan, program Gratispol yang menjadi tagline duet pemimpin muda Kaltim, Rudy-Seno, dilaksanakan secara bertahap. Memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak SMA/SMK dan mahasiswa S1, S2 dan S3 yang berdomisili di Kaltim dan ber-KTP Kaltim. Yang diprioritaskan untuk anak usia sekolah terlebih dahulu.
“Jadi disesuaikan dengan umur. Untuk jenjang strata, usia 18-25 tahun. Jadi semua secara bertahap akan mendapatkan pendidikan gratis. Kita mulai dengan pelajar SMA/SMK,” jelasnya, dikutip Swara Kaltim melalui berita Biro Adpim Setprov Kaltim.
Terkait kesehatan gratis, Seno Aji menegaskan bahwa itu sudah bukan kampanye lagi. Tetapi sudah sosialisasi. Bagaimana kedepan dirinya bersama gubernur mewujudkan janji-janji kampanye.
“100 persen masyarakat Kaltim harus memiliki BPJS Kesehatan. Pemprov Kaltim menanggung biaya untuk yang tidak mampu,” tegasnya.
Diluar pendidikan dan kesehatan, Seno menambahkan bahwa infrastruktur menjadi prioritas program pembangunan Kaltim, yang kedepan akan melakukan penyelarasan pembangunan Kaltim dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kaltim.
“Kita akan pastikan dalam tiga tahun jalan ke Mahakam Ulu dapat dilewati dengan baik. Tidak ada lagi masyarakat merasakan bermalam di jalan di hutan. Kedepan insyaallah tidak lebih dari 12 jam bisa sampai ke Mahakam Ulu. Tidak hanya di hulu tetapi juga di bagian hilir kita. Seperti Kota Samarinda yang akan kita bantu untuk penanganan banjir,” tambahnya.
“Mohon doa dan dukungannya agar kami berdua sehat selalu dan bisa menjalankan apa yang sudah kami janjikan. Agar program bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat Kaltim,” pungkasnya.
Dalam sesi diskusi, giliran Gubernur Rudy Mas’ud yang menjawab pertanyaan dari masyarakat, pelajar dan guru yang secara bergantian menanyakan tentang beberapa hal, terutama terkait program Gratispol (pendidikan dan kesehatan).
Gubernur Rudy menegaskan pendidikan berkualitas bisa dihadirkan jika tenaga pendidik berkualitas. Jika tenaga pendidik berkualitas maka insyaallah akan menelurkan generasi yang berkualitas.
“Penting sekali ada tenaga pengajar yang berkualitas, minimum pendidikannya S2. Dan insyaallah akan ada program beasiswa untuk itu,” jelas Rudy menjawab salah satu pertanyaan dari Adi Setiawan, Guru Madrasah Darussalam International Boarding School, terkait dengan kebijakan Pemprov Kaltim terhadap guru di sekolah swasta untuk dapat mengakses program pendidikan gratis.
Gubernur Rudy berharap Gerakan Salat Subuh Berjamaah dapat terus berlanjut tidak hanya di bulan suci Ramadan, tetapi juga di bulan-bulan lainnya. Yang bisa menjadi rutinitas, khususnya bagi pelajar di Kaltim.
“Semoga kita semua rutin bisa bangun pagi dan berolahraga. Diawali dengan salat subuh berjamaah di masjid, mushola dan surau-surau yang ada di lingkungannya masing-‘masing,” pesan Rudy Mas’ud.
Tampak hadir, Ketua Pembina Yayasan Masjid Raya Darussalam Samarinda H Farid Wadjdy, Ketua Yayasan Masjid Raya Darussalam H Asnawi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UINSI Samarinda, Prof Dr Bambang Iswanto, guru dan siswa siswi SMK Negeri 3 Samarinda, MAN 2 Samarinda dan Madrasah Darussalam International Boarding School Samarinda. (aya)