
Swaramediakaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud menyatakan keprihatinannya atas kejadian jalan longsor yang memutus akses darat di wilayah Kenalung, Kampung Mamahak Besar, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu.
Peristiwa longsor ini terjadi pada 13 April 2025 setelah hujan deras mengguyur kawasan perbukitan yang menghubungkan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu). Akibatnya, jalur vital yang menghubungkan dua kabupaten ini terputus.
“Kemarin Pak Wagub mengabari saya soal putusnya jalan di Mahulu, dan videonya sudah ramai di media sosial. Untungnya, Kadis PUPR cepat tanggap dan langsung turun tangan,” ujar Rudy, Senin (14/4/2025).

Ia menegaskan pentingnya antisipasi dini terhadap potensi longsor serupa, mengingat curah hujan yang masih tinggi di sejumlah wilayah Kaltim.
“Harapannya, akses yang terputus bisa segera tersambung kembali. Kita ingin mobilitas masyarakat tidak terganggu terlalu lama,” imbuhnya.
Pemerintah Provinsi Kaltim telah mencanangkan peningkatan kualitas jalan penghubung Kubar–Mahulu sebagai proyek prioritas. Bersama Wakil Gubernur Seno Aji, Rudy menargetkan jalur ini dapat tersambung dan mulus dilalui pada akhir 2027.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menyebut jalan yang longsor tersebut masuk dalam kategori jalan nonstatus dan saat ini dalam masa pemeliharaan.
“Jalur yang longsor dikerjakan melalui dana APBN oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN). Karena masih dalam masa pemeliharaan, pihak kontraktor wajib melakukan perbaikan,” jelas Firnanda.
Sebagai solusi sementara, masyarakat diarahkan untuk menggunakan jalur alternatif melalui kawasan perkebunan kelapa sawit di sekitar lokasi.
Firnanda juga menambahkan bahwa ruas jalan tersebut merupakan bagian dari proyek tahun anggaran 2024. Pemerintah memastikan proses pemulihan infrastruktur ini akan dipercepat agar konektivitas antar wilayah tetap terjaga. (*Vivie)