
“Kubar-Mahulu Jadi Prioritas, Tahun ini Pemprov Kaltim Alokasikan Rp2,6 Triliun”
Swaramediakalrtim.com – Kondisi kerusakan sejumlah ruas jalan nasional Trans Kalimantan di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), hingga kini belum tertangani, bahkan sebagian ruas jalan nasional itu masih beralaskan tanah dan lumpur, karena belum sepenuhnya beraspal.
Pantauan media ini, kerusakan parah jalan Trans Kalimantan di Kabupaten Mahulu itu, mencapai puluhan kilometer, tepatnya di ruas jalan wilayah Long Hubung menuju ujung aspal wilayah Kampung Long Gelawang, Kecamatan Laham, Minggu (6/4/2025).
Sebagian besar ruas jalan yang beralaskan tanah dorongan tersebut, terkelupas dan berlobang menjadi gubangan lumpur yang cukup dalam, sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas bagi masyarakat pelintas roda dua maupun roda empat yang hendak bepergian keluar daerah tersebut.

Terlebih saat diguyur hujan maka jalan akan berubah menjadi gubangan lumpur dan rawan kecelakaan. Sebab kendaraan roda empat jenis 4×4 doble gardan pun, sering mengalami amblas saat melintasi ruas jalan yang rusak parah tersebut.
Tak heran jika warga pelintas sering menginap perjalanan, karena disebkan kendaraan mereka terjebak di gubangan lumpur yang dalam. Hal itu terpantau tak ada ditaburi batu pengerasan jalan. Ditambah ada sejumlah jembatan kayu gelondongan yang terputus sejak pertengahan Maret lalu hingga kini tak kunjung diperbaiki.
“Masyarakat pengguna jalan harus berhati hati, saat melalui ruas jalan yang rusak parah ini.Tak ada jalur alternatif untuk pengendara, karena sepanjang lebih dari 10 kilometer jalan ini rusak parah. Terlebih dengan kondisi berupa jalan tanah yang juga sangat sulit dilewati saat hujan dan berdebu saat panas,” keluh Supri salah satu warga Ujoh Bilang, yang kendaraannya terjebak di gubangan lumpur.

Menurut Aquilina Hiping salah satu warga pelintas yang hendak menuju Ibu Kota Mahulu di Ujoh Bilang mengatakan, akses jalan Kubar-Mahulu ini memang sudah lama rusak dan berubah menjadi medan off road yang berlumpur. Sehingga, mengharuskan masyarakat ataupun pengunjung ke Mahulu menggunakan melalui jalur sungai.
“Dampak lain, saat hujan deras kondisi ruas jalan becek penuh lumpur, kemudian jika tidak ada hujan debu yang berhamburan sehingga menganggu para pelintas. Yaa beginilah kondisi terkini, kita berharap agar segera jalan kubar-mahulu beraspal. Karena kondisi jalan seperti ini sangat menyengsarakan kami warga Mahulu,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda kepada wartawan di Hotel Mercure Samarinda, Senin 23 Juli 2024 lalu mengatakan, ruas jalan di Mahulu berstatus jalan provinsi, melainkan masih non status.

“Jalan tersebut statusnya masih jalan non status. Kendati demikian, jalan tersebut menghubungi paralel perbatasan ke depannya, dan akan menjadi jalan nasional. Sejauh ini, Pemprov Kaltim sudah berupaya memperbaiki akses jalan dari Kubar ke Mahulu,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa saat ini diwilayah Sungai Ratah, di sana sudah ada pembangunan jembatan, kemudian jalan yang diaspal. Bahkan ia menyebut, kontraktor jalan tersebut sudah banyak motong gunung atau bukit yang tinggi agar rendah.
“Setiap tahunnya ada terus anggarannya yang digelontarkan untuk pembangunan jalan tersebut. Banyak, ratusan miliar yang kita anggarkan di situ. Setiap tahunnya ada terus, untuk pembangunan infrastruktur jalan di Mahulu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran sekitar Rp2,6 triliun pada tahun 2025 untuk memantapkan infrastruktur jalan dan jembatan, dengan target mencapai tingkat kemantapan 85 persen.
Fokus utama program ini adalah meningkatkan kemantapan jalan berstatus provinsi di seluruh wilayah Kaltim, termasuk daerah prioritas wilayah Kubar-Mahulu, Kutim, Berau, Marangkayu-Bontang. Saat ini, tingkat kemantapan jalan status provinsi di Kaltim mencapai 82 persen. Pada tahun 2025, pemerintah daerah menargetkan peningkatan sebesar tiga persen. (Vivie)
Editor : Alfian
Publisher : Raisa