
Swaramediakaltim.com – Debat kedua Pilkada Kalimantan Timur pada pekan lalu diwarnai saling sanggah soal upaya mengoptimalkan tingkat pendidikan di sana, dikutip Swara Kaltim melalui CNN Indonesia.
Mulanya, Cagub Rudy Mas`ud menyebut bahwa kepemimpinan sebelumnya di Kalimantan Timur sangatlah zalim lantaran dinilai tak memaksimalkan dana yang ada untuk meningkatkan pendidikan.
“Padahal anggaran yang dibutuhkan untuk siswa dan mahasiswa jumlahnya kurang lebih hanya Rp1,7 triliun. Sayang kalau APBD kita hanya jadi SILPA. Bahkan SILPA kita di 2022 itu Rp6,6 T. Ini menunjukkan bahwa pemerintah yang ada sangat zalim ke seluruh warganya,” kata Rudy.
Rudy juga menyoroti tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan di Kalimantan Timur selama ini.Ia menyatakan bahwa seluruh persoalan itu tak lepas dari pendidikan yang masih kurang baik di Kalimantan Timur.Cagub Isran Noor yang merupakan calon petahana pun memberikan respons. Ia menyebut telah menggelontorkan dana yang besar untuk meningkatkan pendidikan di Kalimantan Timur di bawah kepemimpinannya.
“Namanya biaya pendidikan 20 persen itu sudah dilaksanakan. Tetapi kegiatan yang namanya program beasiswa Kalimantan Timur Tuntas itu di luar dana pendidikan sesuai UU Pendidikan,” ucap Isran.Ia pun menyentil balik Rudy dengan tak menanyakan pertanyaan kepadanya karena dianggap tak memiliki pengalaman sebelumnya.
“Saya ndak bisa tanya karena enggak ada pengalaman kawan kita ini, belum. Apa yang mau saya tanya?” kata dia. (*iyn)