
Swaramediakaltim.com – Berawal dari inofasi mencari cara untuk mengolah tanaman singkong agar termanfaatkan dengan baik. Akhirnya Nia Daniati salah satu guru sekolah dasar (SD) Kampung Keay, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), berhasil mengolah singkong kering (Singker) yang dibutuhkan untuk pakan ternak.
Ia pun bertekat mengangkat martabat singkong menjadi produk Singker bernilai ekonomi tinggi yang dapat dipasarkan kepada para petani hewan ternak di Bumi Sendawar, Tanaa Purai Ngeriman.
“Kita juga sudah bentuk kelompok taninya. Saat ini ada 16 orang anggota kita. Singker ini kita olah menjadi pakan ternak, seperti ayam, bebek, babi maupun hewan ternak lainnya,” ujar Nia usai menerima bantuan dana pembelian mesin serut singkong dari program CSR PT Pama Persada Nusantara, Distrik (TCMM).

Nia menyebut, selama ini kelompok tani singker mengolah singkong dengan cara manual. Pertama singkong dikupas dan di parut lalu dijemur hingga kering. Kemudian dikemas untuk dipasarkan kepada masyarakat petani ternak diwilayah itu.
“Terimakasih PT Pama Persada Nusantara Distrik (TCMM) yang telah memberi dana bantuan melalui program CSR nya. Sehingga kami bisa membeli beberapa mesin serut singkong untuk meningkatkan produksi singker yang akan kita pasarkan kepada petani ternak diwilayah Kubar,” imbuhnya.
Nia menyebut, saat ini pihaknya telah memiliki pelanggan yang kerap membeli singker untuk kebutuhan pakan ternak. Selain itu strategi pemasaran yang menjadi sasaran kebutuhan, seperti petani ternak keluarga, hingga pegawai dan karyawan swasta yang sibuk dalam aktifitas kerjanya masing masing.
“Mereka inilah yang menjadi langganan kita, karena rata rata mereka pekerja seperti pegawai maupun karyawan swasta. Sehingga singker yang dibeli memudahkan membri pakan ternak mereka,” tutur Nia.
Ia juga mengakui, dengan keterbatasan produksi pakan ternak tersebut, tak menyurutkan niat kelompok tani singker ini untuk terus memasarkan hasil kerja mereka. Alhasilnya dilirik oleh pihak ketiga yaitu Pamapersada Nusantara distrik TCMM Kubar menyalurkan bantuan untuk menghasil produksi agar lebih banyak lagi.
“Kami juga mempromosikan sekaligus menjual singker melalui media sosial facebook, instagram dan tiktok. Jika ada yang berminat, bisa langsung japri untuk pemesanannya,” tukas Nia.

Awalnya Jualan Singker Dari Tahun 2009.
Asal mulanya Nia bersama keluarganya, menjual pakan ternak ini secara mandiri sejak tahun 2009. Berawal produksi kecil kecilan yang dijual dengan warga Kampung Muara Tokong. Seiring waktu berpindah tugas menjadi seorang guru SD di Kampung Keay, hingga membentuk kelompok tani singker dengan kerabatnya.
“Kebetulan saya guru SD di Kampung Keay. Disinilah kita memulai produksi lumayan besar. Karena sudah kita bangun permanen tempat jemuran singker agar cepat kering. Bantuan dana ini juga dari Pokir pak Potit salah satu anggota DPRD Kubar,” terangnya.
Apresiasi Kampung Keay Ada Kelompok Tani Singker
Kasi Pemerintahan Kampung Keay, Rusminawati, mengapresiasi dan mendukung dengan adanya kelompok tani singker diwilayah ini. Ia sangat mengharapkan bisa berkembang dan bermanfaat bagi masayarakat Kubar khususnya Kecamatan Damai.
“Saat ini pemerintah kampung belum mampu membantu dan menganggarkan kebutuhan kelompok tani singker ini. Hal ini disebabkan sudah ada petunjuk teknis dari pemerintah pusat tentang ketahanan pangan. Akan tetapi kedepannya semoga bisa dibantu oleh Pemkab Kubar,” imbuhnya.
Kordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kampung Keay Yudia mengatakan, pihaknya selalu mendampingi para petani yang ada di wilayah Kecamatan Damai, terutama yang ingin bekerja.
“Memang bantuan dsri pemerintah sangat terbatas. Akan tetapi adanya bantuan PT PAMA ini sangat membantu pemerintah. Oleh karena itu, saya atas nama Pemkab Kubar, mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi CSR dari PT PAMA ini. Semoga ada perusahaan juga dapat membantu program ketahanan pangan di Kubar,” harapnya.
Penulis : Vivie
Editor. : Alfian
Publisher : Wawan