
BALIKPAPAN, Swaramediakaltim.com – Konferensi Wilayah (Konferwil ke-XI) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kalimantan Timur (Kaltim) resmi dibuka, oleh Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor, H Addin Jauharuddin pada pukul 15.00 WITA, di Gedung Asrama Haji Balikpapan, Jumat (27/9/2024) sore.
Pembukaan Konferwil ke-XI ini bertajuk tema “Meneruskan Gerakan Ansor Satu Barisan”, dalam rangka melaksanakan pemilihan ketua baru Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Kaltim 2024-2028, yang diikuti 85 peserta perwakilan dari pengurus GP Ansor Kabupaten se-Kaltim.
Setelah Konferwil resmi dibuka sekira pukul 18.00 WITA, kemudian dilanjutkan pada pukul 21.00 WITA, dengan pelaksanaan sidang pembahasan tentang mekanisme pemilihan Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Kaltim.
Sidang tersebut dipimpin langsung oleh tiga orang pengurus GP Ansor Pusat, yakni Muhammad Rustam, Wakil Ketua Timbul Pasaribu dan Wakil Ketua Teddy Suryana. Kericuhan itu terjadi saat sejumlah utusan dari kedua kubu yang nyaris berduel, yakni kubu dari Sapto Setyo Purnomo dan Rusdiono.

Beruntung, Satgas Banser (Barisan Sergabuna) melerai kedua kubu tersebut. Kericuhan ini terjadi sekitar pukul 11.44 WITA. Kekisruhan diawal saat sidang membahas pasal 4 tentang mekanisme pemilihan ketua umum. Dalam pasal 4 e dalam draf disebutkan bahwa, Telah lulus dalam jenjang kaderisasi tertinggi di GP Ansor dibuktikan dengan memperlihatkan sertifikat kelulusan atau SK kelulusan dari Pimpinan Pusat.
Saat pasal itu dibahas, utusan dari PC Ansor Balikpapan meminta agar pemilihan ketua umum PW GP Ansor Kaltim 2024-2028 segera dilakukan. Mereka beralasan bahwa tidak ada cara lain, selain menyepakati pasal yang diatur dalam PDPRT dan PO Organisasi.
Sehingga pendapat utusan dari Balikpapan ini membuat kubu Sapto Setyo Purnomo tersinggung. Usulan ini dinilai sebagai upaya untuk menjatuhkan bakal calon yang diusung oleh 4 PC GP Ansor, yakni Kubar, Paser, Kutim dan Berau, untuk mempertahankan bakal calon ketua yang mereka usung.
Apalagi, sebelumnya sudah beredar kabar bahwa memang ada upaya tertentu untuk melempangkan jalan Sapto Setyo Purnomo sebagai Ketua PW GP Ansor Kaltim. Yang dianggap dengan mempermainkan draf mekanisme pemilihan ketua umum itu tidak sesuai dengan musyawarah forum rapat tersebut.
Akhirnya, para peserta dua kubu ini mencoba merangsek maju ke barisan dan melemparkan kursi sehingga yaris terjadi duel dalam peristiwa debat tersebut. Mereka saling memprotes aturan pimpinan sidang. Kemarahan jelas tampak di wajah-wajah mereka. Namun, sebelum terjadi duel antar kedua kubu tersebut. Satgas Banser dengan sigap menahan pergerakan dengan wajah-wajah emosi.
Berhasil, Satgas Banser menghadang mereka, sehingga peserta sidang kedua kubu ini tbisa dipisahkan. Suasana sidang tambah panas. Pimpinan sidang hanya bisa mengetukkan palu berkali-kali untuk meminta peserta sidang tenang dan tidak emosi.
Gema salawat pun akhirnya dikumandangkan untuk mendinginkan sidang. Akhirnya, dengan kumandangan salawat, situasi sidang bisa terkendali. Peserta sidang duduk kembali ke tempat semula. Sidang kemudian dilanjutkan kembali dengan pembahasan hal yang sama.
Sehingga pimpinan sidang mengambil keputusan dengan memberikan kesempatan bagi masing masong kubu, untuk mengajukan berkas pendaftaran masing masing bakal calon ketua PW GP Ansor Kaltim. Dan selanjutnya peserta yang hadir mengajukan berkas dengan tiga pendaftar sebagai bakal calon kandidatnya masing masing.
“Setelah kita terima ketiga berkas pendaftaran bakal calon yang ada. Kami putuskan hanya dua peserta yang memenuhi syarat. Yaitu Murjani dan Rusdianto. Maka dari itu, dimohon kepada para sahabat-sahabat semua, untuk melakukan voting pemilihan Ketua PW GP Ansor Kaltim 2024-2028. Sidang kita scors 15 menit untuk tim panitia menyiapkan perangkat e-voting,” tegas Muhammad Rustam pimpinan sidang tersebut.
Pada kesempatan itu, pimpinan sidang meminta tim panitia dan Banser untuk mensterilkan ruangan sidang. Dengan aturan yang disepakati, hanya para Ketua PC dan PAC yang boleh masuk dalam menyalurkan hak suaranya dalan voting pemilihan Ketua PW GP Ansor Kaltim.
“Silahkan panitia dan Banser mensterilkan ruangan sidang. Yang boleh masuk untuk menyalurkan hak suaranya, hanya para ketuanya saja. Bagi yang memiliki surat mandat untuk hak suara, silahkan dipersiapkan. Sekali lagi saya tegaskan, siapapun yang terpilih, maka dialah sebagai ketua PW GP Ansor Kaltim terbaik. Oleh karena itu diharapkan tidak ada dendam diantara sesama sahabat Ansor. Mari kita bangun Ansor agar lebih baik lagi,” pungkasnya.
Diketahui mekanisme pemilihan ketua secara e-voting dilanjutkan hingga subuh. Berita ini diterbitkan kegiatan pemilihan ketua umum GP Ansor Kaltim sedang berlangsung pada pukul 3.25 WITA. Hasil pemilihan pun belum diketahui siapa yang terpilih. Tampak terlihat peserta GP Ansor dari kabupaten daerah stanbay menunggu di luar gedung Asrama Haji Balikpapan.
Selain Satgas Banser, kegiatan pemilihan itu terpantau dijaga ketat oleh pihak Kepolisian Polda Kaltim, untuk menghindari terjadinya gesekan ulang antar kedua kubu pemilihan Ketua PW GP Ansor Kaltim. (*fjr)