Swaramediakaltim.com – Pulau Kalimantan memilki berbagai macam suku yang tersebar di berbagai wilayah. Salah satunya adalah suku Dayak yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Karena suku dayak memiliki beragam kebudayaan yang unik, mulai dari rumah adat, pakaian, hingga senjata tradisional.
Hal ini terpantau setiap momen kegiatan hari hari besar di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), semua masyarakat adat diwilayah ini termasuk seluruh pejabat teras dan organisasi perangkat daerah mengenakan pakaian tradisional yang mencerminkan pelestarian budaya mereka.
Hari ini tadi Sabtu 14 Desember 2024, Kabupaten termuda di Kaltim itu, telah menggelar peringatan hari jadi HUT ke-11 Kabupaten Mahulu, dengan mengusung tema “Mahakam Ulu Maju, Hebat, Masyarakat Kuat”.
Peringatan itu dirangkai dengan upacara meliputi pembacaan sejarah singkat berdirinya Bumi Urip Kerimaan (Mahulu) dari pemekaran Kabupaten Kutai Barat 14 Desember 2012 lalu. Kemudian dilaksanakan pengibaran Pataka Kabupaten Mahulu, pembacaan teks Pancasila dan UUD 1945, serta doa bersama.
Upacara peringatan itu dipimpin Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, dimulai pukul 09.00 WITA dan berlangsung khidmat. Adapun peserta upacara terdiri dari perwakilan Pamtas Yonif 614/AMG, Polres Mahulu, Satpol PP, OPD, pelajar, serta masyarakat umum, berlangsung di alun alun Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, dihadiri oleh berbagai elemen pemerintahan, tokoh masyarakat, serta unsur TNI Polri diwilayah ini.
Upacara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, di antaranya Asisten III Provinsi Kaltim, H. M. Sirajudin, anggota DPRD Kaltim, H Abdul Rahman Agus SH, Wakil Bupati Drs. Yohanes Avun, Kapolres Mahulu, AKBP Anthony Rybok, Dandim 0912/Kubar, Letkol Czi Eko Handoyo, serta para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan tokoh masyarakat setempat.
Bupati Bonifasius Belawan Geh, menyampaikan rasa syukur atas perkembangan yang telah dicapai Mahakam Ulu sebagai salah satu kabupaten termuda di Kaltim. Oleh karena itu dirinya menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur, pendidikan, pelestarian lingkungan, dan peran masyarakat adat dalam mendukung kemajuan daerah.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi membangun Mahulu, menjadi daerah yang unggul, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia serta kearifan lokal,” ujar bupati dua periode di mahulu dalam kegiatan tersebut.
Pria akrab disapa Bupati Boni mengajak semangat kebersamaan dan persatuan pada momen peringatan HUT ke-11 Kabupaten Mahulu. Dengan mencerminkan tekad bersama untuk membawa kabupaten termuda di kaltim ini menuju masa depan yang lebih cerah.
“Mari kita perkuat peran masyarakat adat dalam pembangunan, kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat Mahulu, sebagai simbol kekuatan besar yang dapat menjadi koordinasi dalam menjaga harmoni antara tradisi dan modernisasi. Terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan,” tutur Boni.
Pada momen tersebut, Bupati Mahulu juga menyerahkan berbagai bantuan secara simbolis kepada masyarakat, seperti jaminan sosial ketenaga kerjaan, santunan kematian untuk ahli waris bagi perangkat kampung yang meninggal dunia, serta bantuan lainnya, seperti alat pertanian dan penyerahan dokumen Perbup tentang penyelesaian dan penegasan batas kampung.
Selain itu juga diserahkan buku The Upper Mahakam In The 1890 dari photographs of Jean Demmeni, oleh Christian Oesterheld yang berjudul “Merekam Jejak Budaya dan Sejarah Mahakam Ulu”, diterima Asisten III Provinsi Kaltim, H.M. Sirajudin, anggota DPRD Kaltim, H Abdul Rahman Agus SH dan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh. (*fajar)