Swaramediakaltim.com – Motivasi kembali disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik saat memimpin Gerakan Tanam Jagung Mendukung Ketahanan Pangan Melalui Kerja Sama Kemitraan di areal tanam jagung perdana lokasi eks tambang wilayah Koramil 0905/05 Tanah Merah, Samarinda Utara, Sabtu (30/11/2024).
Kaltim memiliki potensi yang luar biasa. Namun sayang, potensi besar itu belum tergali, terkelola dan termanfaatkan dengan baik. “Saya baru saja ikut lomba lari Mahakam 5K Korpri Run di Kantor Gubernur. Peserta larinya banyak. Tapi, lebih banyak lagi yang lari dari kenyataan,” buka Akmal Malik disambut tawa para petani dikutip Swara Kaltim melalui berita Biro Adpim Setprov Kaltim.
Lari dari kenyataan yang ia maksud, bahwa potensi besar Kaltim itu bahkan tak dilirik oleh banyak orang di Kaltim. “Potensi pertanian Kaltim itu sangat-sangat besar, tapi nyatanya tidak banyak yang berminat. Tidak ada yang mau melihat ini sebagai sebuah kenyataan,” tegas Akmal.
Misal pemanfaatan lahan eks tambang. Masyarakat Kaltim bisa menanam rumput odot untuk pakan ternak. Menanam jeruk nipis juga prospektif. Sebab banyak suku Banjar dan Bugis di Kaltim, rata-rata sangat bergantung dengan jeruk nipis saat mereka makan. Dan masih banyak lagi usaha yang lainnya.
Ia melihat permintaan (demand) di Kaltim sangat tinggi. Tapi sayang, suplai tidak mencukupi. “Kalau sudah begini, sayur dan buah masih akan terus kita datangkan dari seberang (Sulawesi dan Jawa),” jelasnya.
Jika Kaltim masih melakukan pendekatan biasa-biasa saja, maka hasilnya akan biasa-biasa saja. Maka Kaltim harus mengambil pendekatan yang tidak biasa-biasa saja. Salah satunya dengan membangun budaya menanam dan enterpreneurship (kewirausahaan) di kalangan pelajar.
“Makanya, acara-acara seperti ini nanti juga undang Dinas Pendidikan, libatkan pelajar. Kita bangun budaya menanam sejak dini. Saya ingin lakukan yang tidak biasa-biasa saja. Pendekatan ke sekolah-sekolah. Selanjutnya, carikan model menanam yang disukai anak-anak muda,” sarannya.
Lebih jauh diungkapkan Akmal, lahan eks tambang di Kaltim sangat luas dan memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian dan perkebunan. Lahan-lahan ini harus dimanfaatkan dengan kolaborasi berbagai pihak.
“Potensi lahan eks tambang ini besar. Kalau tidak ada offtaker (pembeli), nanti kita minta BUMD yang membeli. Kerja sama dan berkolaborasi. Nanti bantuan alat bisa dihibahkan lewat BUMD, kerja sama dengan petani dengan akad, petani menjual hasil panen ke BUMD,” beber Akmal lagi.
Akmal juga meminta Kepala Dinas ESDM Kaltim Bambang Arwanto untuk mencari lahan-lahan eks tambang batu untuk pengembangan tanaman jagung dan lainnya. Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Siti Farisyah Yana dalam laporannya. “Kalau cari lahan di Kaltim itu banyak, tapi mencari yang mau menanam itu yang susah,” kata Yana.
Dalam banyak kasus, petani baru mau menanam bila ada bantuan 100 persen dari pemerintah. Ke depan, pihaknya akan mendorong bantuan juga bisa dikolaborasikan dengan korporasi. Luas areal penanaman jagung di lokasi tersebut adalah 14,9 hektare. Varietas jagung yang ditanam adalah Jakarin. Varietas ini dinilai paling cocok ditanam di areal-areal eks tambang.
Sementara total luas lahan tanaman jagung di Kaltim hanya sekitar 4.000 hektare. Masih sangat kecil. Padahal kebutuhan jagung di Kaltim misal diolah untuk pakan ternak dan lainnya sangat besar.
Tampak hadir perwakilan dari Korem 091/ASN, Kodim 0901, Camat Samarinda Utara, Kapolsek Sungai Pinang, Sobat Tani, pengurus Perkumpulan Penyuluh Pertanian Swadaya Indonesia (PPPSI) dan kelompok tani.
Pj Gubernur Akmal Malik juga langsung melakukan peninjauan ke lokasi eks tambang lainnya di sekitar Mugirejo. (*iyn)